Medan,-Puluhan warga Jalan Karantina yang didominasi emak-emak menggeruduk Kantor Camat Medan Timur, Jalan H.M.Said, Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur, Senin (30/9) untuk mendesak agar pembangunan diduga jadi kompleks perumahan dihentikan.
Menurut keterangan warga pembangunan tersebut telah menimbulkan dampak bagi warga sekitar karena sebagian rumah warga mengalami kerusakan.” Seng kami sudah bocor jadi kalau hujan banjir.Belum lagi dinding rumah retak ,” kata salah seorang warga dilokasi.
Dikatakan, warga pihaknya telah mengadukan persoalan tersebut kepada anggota DPRD Kota Medan, Lailatul Badri, Sabtu (28/9).
” Kami sudah mengadukan kepada ibu Lela.Sudah dminta agar pengerjaan dihentikan, tapi pagi ini mereka kerja ,” ucap warga.
Dihalaman Kantor Camat tersebut warga berteriak meminta sikap tegas baik Kepling, Lurah dan Camat.” Pak Camat segera ambil sikap.Jangan diam saja, rumah kami banjir belum lagi seng rusak ,” teriak warga.
Jeli Pandingan salah satu warga yang rumahnya terdampak harus melakukan perbaikan rumah yang rusak, tapi berimbas dirinya harus kehilangan pekerjaan.
” Hari ini saya dipecat karena saya sering minta izin untuk memperbaiki rumah.Karena kondisi hujan takut dengan rumah saya saat saya minta izin tidak masuk langsung dibilang berhenti saja kerja ,” katanya.
Lainya halnya dengan, Nurwita yang rumah mengalami kerusakan. ” Atap seng rumah saya bocor sudah payah cari uang.Mereka asyik kerja saja ,” keluhnya.
Tak lama berselang aksi tersebut turut hadir anggota DPRD Kota Medan, Lailatul Badri.Didalam pertemuan dengan Noor Alfi Pane, Camat Medan Timur mengatakan bahwa persoalan tersebut telah diketahui dan akan segera menyurati pihak pengembang.
” Saat ini yang kita ketahui untuk bangunan di Jalan Karantina itu belum ada proses pengerjaan bangunan, tapi hanya pengerjaan pagar.Dan saya sudah meminta pihak Trantib dan Lurah segera menghentikan aktifitas apa pun ,” kata Noor yang saa itu hadir Lurah Kelurahan Durian, Harun Siregar.
Lailatul Badri anggota DPRD Kota Medan menyatakan bahwa kehadiran warga karena sebelumnya telah dilakukan pertemuan dengan dihadiri Kepala Lingkungan ( Kepling) yang menyampaikan akan ada pertemuan di Kecamatan.
” Jadi, Kepling menyampaikan pesan dari Lurah akan ada pertemuan hari ini.Atas dasar ini warga datang,” katanya.
Namun, Noor Alfi Pane tidak mengetahui hal tersebut.
” Belum ada apa pun sampai kepada saya.Dan pembangunan pun di Jalan Karantina juga belum ada.Tapi kita akan surati pihak pengembang untuk dilakukan pertemuan mencari solusi atas permasalahan ini ,” katanya yang saat itu langsung menemui warga untuk mendengarkan keterangan apa yang dikeluhkan warga.
Hingga akhirnya setelah mendengarkan keterangan Camat akan memanggil pihak pengembangan akhirnya warga meninggallan area lokasi.
Lailatul Badri yang ditemui wartawan berharap agar pihak Kecamatan secepatnya mencari solusi atas persoalan ini.
” Diarea lokasi dari pantauan kita belum ada pembangunan fisik.Tapi, masih sebatas pagar yang telah berimbas kepada pemukiman warga,” ucap politisi PKB itu.
” Karena ini Dapil saya maka saya minta segala perizinin harus dilakukan pengecekan.Dan saya tegaskan agar pengerjaan pagar dihentikan karena telah berdampak kepada warga sekitar bangunan.Sampai ada solusi dari pihak pengembang kita minta segera hentikan proses pengerjaan apa pun,” tegas Lailatul Badri yang juga merasa kecewa dengan sikap Satpol PP Kota Medan.
Dimana, kata wanita yang disapa Lela bahwa pihaknya telah melakukan kordinasi dengan Satpol PP Pemko Medan untuk turun agar dapat menghentikan pengerjaan dilokasi.
” Faktanya satu pun personil Satpol PP tidak ada turun.Justru saat kita kordinasi dengan saudara Kasatpol PP katanya akan menurunkan personilnya ternyata tidak ada ,” kata Lela.