Jakarta,- Presiden Prabowo Subianto langsung gerak cepat mengantisipasi potensi lemahnya ekonomi Indonesia di awal 2025. Pemerintah langsung menginisiasi pemberian paket stimulus ekonomi untuk masyarakat.
“Stimulus Ekonomi Q2-2025 tersebut telah dibahas secara mendalam pada Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tingkat Menteri pada hari Jumat (23/05) yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan dihadiri Menteri, Wakil Menteri, dan Pimpinan/Perwakilan K/L terkait. Pada Rakortas tersebut telah disepakati bahwa semua program stimulus ekonomi tersebut akan segera diterapkan mulai tanggal 5 Juni 2025,” ujar Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, di Jakarta.
Apa saja paket stimulus ekonominya?
1.Diskon tiket kereta api 30%, Tiket Pesawat berupa PPN DTP 6%, dan Tiket Angkutan Laut sebesar 50%.
2.Diskon Tarif Tol: Diskon Tarif Tol sebesar 20% untuk sekitar 110 Juta Pengendara selama 2 bulan pada momen 3.Liburan Sekolah (sekitar awal Juni 2025 s.d. pertengahan Juli 2025).
4.Diskon Tarif Listrik: Diskon Tarif Listrik sebesar 50% kepada sekitar 79,3 Juta Rumah Tangga (Pelanggan ≤1300 VA). Tambahan Bansos.
5.Bantuan Subsidi Upah (BSU).
6.Perpanjangan Diskon Iuran JKK.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemberian stimulus pada kuartal II menjadi krusial, mengingat telah lewatnya hari besar seperti Natal dan Tahun Baru yang dapat mendorong konsumsi masyarakat.
Stimulus tersebut disiapkan agar pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal kedua dapat tetap berada di kisaran 5%. Masa libur sekolah yang diikuti dengan pemberian gaji ke-13 akan menjadi momentum penting untuk mendorong daya beli masyarakat.
Pemerintah juga mengajak Pemerintah Daerah untuk berperan aktif menciptakan kegiatan pariwisata dan hiburan lokal guna mendorong pergerakan masyarakat dalam negeri selama masa liburan sekolah sehingga diharapkan dapat terus menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional.
Menko Airlangga kembali menegaskan sinergi antar Kementerian/Lembaga harus terus diperkuat agar program-program stimulus tersebut bisa terlaksana tepat waktu dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian Indonesia.
Sementara itu, di kesempatan terpisah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa ia optimistis stimulus ekonomi, khususnya diskon tarif listrik dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
“(Diskon tarif listrik) bagus untuk mendorong pertumbuhan, membantu masyarakat yang membutuhkan, dan competitiveness untuk ekonomi juga bagus,” ujar Erick kepada media di Le Meridien, Jakarta.
Erick Thohir menerangkan, pemberlakuan diskon tarif tersebut sudah melalui tahap diskusi bersama PT PLN (Persero). Ditambahkannya, program tersebut juga merupakan arahan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Erick lebih lanjut mengatakan, pemberlakuan diskon tarif listrik dijadwalkan pada 5 Juni mendatang. “Rencananya seperti itu (5 Juni), tapi kita tunggu nanti keputusannya,” jelas Erick.

