Jakarta,- Pelatih Timnas U-17 Iran, Hossein Abdi, terus meminta para pemainnya mengejar bola. Tertinggal 0-2 dari Brasil bukan berarti harus menyerah, masih ada waktu untuk membalikkan keadaan. “Bertarung, bertarung, bertarung lagi.” Itu adalah pesan pelatih saat jeda pertandingan di ruang ganti.
Hasilnya Iran mampu meraih kemenangan nan heroik. Mereka melibas Brasil dengan skor 3-2 dalam matchday pertama Grup C Piala Dunia U-17 2023.
Jakarta International Stadium (JIS) menjadi saksi petikan tiga poin yang bersejarah, Sabtu (11/11/2023). Tidak ada yang menduga Brasil yang sudah unggul, tetapi malah gigit jari di akhir pertandingan.
“Babak pertama melawan Brasil memberi pengaruh besar terhadap para pemain. Mereka mungkin berpikir, mereka adalah Brasil, kami bukan,” kata Hossein.
“Saya terus mendorong pemain agar tetap memiliki harapan dan inspirasi. Perubahan susunan pemain juga dilakukan dengan memainkan Kasra Taheri dan Alireza Homaeifard, hasil seperti yang Anda lihat,” ujar Hossein, menambahkan.
Penjaga gawang Iran, Arsha Shakouri, ikut berbicara tentang kemenangan bersejarah ini. Brasil yang merupakan juara bertahan Piala Dunia U-17, memang harus dilawan dengan segala daya dan upaya.
“Kami menganalisis Brasil, bahkan ada latihan khusus untuk mencetak gol seperti gol kedua tadi. Kami mengenal Brasil dengan sangat baik,” kata Shakouri.
Pencetak gol penentu kemenangan Iran, Esmaeil Gholizadeh, mengatakan tidak mudah menghadapi Brasil. Apalagi dengan kondisi tertinggal 0-2.
“Di ruang ganti pelatih memberi banyak motivasi yang membuat kami bangkit. Pelatih memotivasi kami untuk terus bertarung,” katanya.
Di akhir pertandingan Shakouri terpilih sebagai pemain terbaik. Ia dinilai melakukan banyak penyelamatan bagus.
“Brasil adalah tim terbesar di dunia, tetapi semua pemain Iran memberi upaya terbaik. Mengalahkan Brasil adalah kehormatan besar,” ujarnya.