Jakarta,-Penyebab kasus satu keluarga yang tewas karena diduga bunuh diri di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, masih misterius. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan pihaknya tengah menunggu hasil pemeriksaan dari para ahli.
“Kita masih menunggu pemeriksaan yang pertama, dari ahli forensik berkaitan dengan DNA. Kedua, berkaitan dengan psikologi forensiknya dan ketiga, kemungkinan kita akan melibatkan ahli kinetis,” ujar Gidion di Mapolres Metro, Jakarta Utara, Senin (18/3/2024).
Tentang DNA, kata Gidion, didapat dari tali yang ditemukan di tempat kejadian perkara. Diketahui bahwa saat terjatuh, korban dalam keadaan terikat tali.
“Satu (tali) melekat pada korban dan satu (tali) satunya terlepas dari korban. Ini untuk membuktikan apakah ada tipe atau jenis DNA lain yang ada di tali itu,” ucap Gidion.
Selain para ahli, pemeriksaan juga telah dilakukan terhadap 12 orang saksi, meliputi keluarga, saksi di TKP dan lainnya. Dari pemeriksaan ini, diketahui bahwa empat orang yang diduga bunuh diri memiliki sifat yang tertutup.
“Ada ketertutupan atau bisa dikatakan introver antara keluarga yang empat ini dengan keluarga besarnya. Namun, kita dapat informasi-informasi, tetapi kan itu sifatnya sangat subjektif,” katanya.
Sebelumnya, empat orang tewas setelah melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu (9/3/2024). Penemuan mayat dilaporkan petugas keamanan yang mendengar suara dentuman keras dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.