Jakarta,- Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyampaikan, puncak panen raya bawang merah pada Juli 2024 menjadi penyebab anjloknya harga komoditas tersebut. Dampaknya pun masih terasa hingga saat ini, dan diperkirakan berlangsung hingga Oktober 2024 mendatang.
“Dikarenakan ada panen raya yang mencapai puncaknya pada bulan Juli 2024 yang lalu. Sehingga, dampaknya masih terasa sampai bulan September,” kata Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo, pada Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 di Jakarta, Selasa (3/9/2024).
Nyoto menyebutkan, produksi bawang merah diperkirakan surplus hingga 150 ribu ton pada periode Agustus-September 2024. Menurutnya, surplus tersebut perlu diserap hingga 10 persen untuk menjaga agar psikologis pasar tidak jatuh.
Untuk itu, Bapanas bersama BUMN dan BUMD di bidang pangan akan melakukan penyerapan bawang merah para petani. Adapun target penyerapannya mencapai 12.500 ton.
Lebih lanjut, Wignyo menjelaskan, nantinya bawang merah hasil serapan ini akan disimpan terlebih dahulu. Untuk kemudian dijual kembali setelah harganya lebih baik.