Jakarta,-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan pada Januari hingga 16 Februari 2025 telah terjadi 10.752 kasus demam berdarah dengue (DBD). Selain itu, terjadi 250.000 kasus DBD sepanjang tahun 2024.
Demikian disampaikan Direktur Penyakit Menular Kemenkes, Ina Agustina Isturini, Kamis (20/2/2025) di Jakarta. “Hingga 16 Februari 2025 kasus dengue sudah mencapai 10.752 dengan incident rate (IR) sekitar 3,79 per 100 ribu,” ujarnya.
Sementara jumlah kematian akibat penyakit tersebut mencapai 48 kasus dengan CFR (case fatality rate) 0,8. Lebih lanjut Ina mengatakan masyarakat harus benar-benar memberikan perhatian khusus terhadap DBD.
Pasalnya, antara Januari hingga Maret 2025 diperkirakan menjadi puncak berjangkitnya DBD. “Sejak 2016, kecenderungannya tren DBD biasanya meningkat pada akhir tahun,” ujarnya.
Menurut Ina, kenaikan biasanya terjadi pada Oktober hingga Desember dan berpuncak antara Januari hingga Maret. “Setelah itu pada Maret atau April mengalami penurunan,” ucapnya.
Karena itu, Ina mengimbau agar masyarakat selalu sigap menangani keluarga atau erabay yang terkena DBD. Ini karena tingkat kematian penyakit tersebut terbilang tinggi jika terlambat ditangani.
“Pada 2024, jumlah kumulatif kasus dengue di Indonesia sudah mencapai 250 ribu,” ujarnya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.418 kasus di antaranya berakhir dengan kematian.