Tangerang,- Direktorat Jenderal Imigrasi melakukan pencegahan dan penangkalan (cekal) terhadap 7.614 warga negara asing masuk ke Indonesia. Jumlah tersebut terakumulasi sejak dari Januari hingga September 2024.
“Sampai dengan 22 September 2024, sebanyak 7.614 WNA masuk dalam daftar cekal Direktorat Jenderal Imigrasi. Dari jumlah tersebut, 602 orang merupakan pencegahan sementara, dan 7.012 lainnya merupakan penangkalan,” kata Dirjen Imigrasi, Silmy Karim, Selasa (24/9/2024).
Ia menambahkan, sebanyak 1.644 WNA yang ditangkal atau sekitar 23,5 persen masuk dalam daftar tangkal untuk pertama kali. Sedangkan 76,5 persen lainnya telah diperpanjang masa penangkalannya.
“Sementara, 518 orang yang masuk daftar pencegahan merupakan WNI yang sedang menjalani proses hukum. Begitu pula dengan 63 orang yang merupakan WNA, dicegah karena belum menuntaskan kewajibannya di Indonesia,” kata Dirjen.
“Petugas imigrasi berhak menunda WNA keluar wilayah Indonesia. Yakni, dalam hal mereka masih punya kewajiban di Indonesia yang harus diselesaikan, misalnya sangkutan pajak dan sebagainya,” ujar Silmy.
Ia juga menjelaskan, dalam revisi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, WNA bisa ditolak untuk masuk ke Indonesia maksimal selama 10 tahun, dan dapat diperpanjang untuk 10 tahun berikutnya. Sebelumnya, jangka waktu penangkalan sama seperti pencegahan, yakni enam bulan.
Peningkatan jumlah penangkalan sebanyak 7.012 orang ini tidak terlepas dari upaya pemerintah dalam menjaga keamanan negara. Terutama, dari ancaman kejahatan transnasional seperti narkoba, penyelundupan manusia, perdagangan orang, serta ancaman masuknya pelaku kejahatan seksual.