By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
DNABeritaDNABeritaDNABerita
  • HOME
  • MEDAN
  • HIBURAN
  • EKONOMI
  • KRIMINAL
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • TEKNOLOGI
  • ADVERTORIAL
  • OLAHRAGA
  • Ide Berita
  • Contact Us
Reading: Dinas Sosial Kota Medan Bantah Aniaya dan Ambil Bayi PPKS Stephanie
Share
Sign In
Aa
DNABeritaDNABerita
Aa
Search
  • HOME
  • MEDAN
  • HIBURAN
  • EKONOMI
  • KRIMINAL
  • NASIONAL
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
  • TEKNOLOGI
  • ADVERTORIAL
  • OLAHRAGA
  • Ide Berita
  • Contact Us
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
KRIMINAL

Dinas Sosial Kota Medan Bantah Aniaya dan Ambil Bayi PPKS Stephanie

Editor
Editor Published March 12, 2025
Share
SHARE

Medan,-Kepala Dinas (Kadis) Sosial (Dinsos) Kota Medan Khoiruddin angkat bicara soal viralnya Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) bernama Stephanie yang ditemukan tanpa busana. Dia menyatakan, pihaknya telah berulang kali menangani Stephanie dan sama sekali tidak pernah melakukan pemukulan dan bertindak kasar kepada PPKS Stephanie.

“Dan keterangannya di media sosial yang menyatakan bayinya berada di tangan Dinas Sosial tidak benar,” tegas Khoiruddin didampingi Kabid Rehabilitasi Sosial, Mariance, Selasa (11/3/2025) di kantornya.

Khoiruddin memaparkan, pihaknya mulai menangani Stephanie pada awal September 2023. “Dia diantar pihak Polsekta Medan Baru kepada kami dalam keadaan tidak stabil.”

Dalam assesment yang dilakukan Pekerja Sosial pada Dinsos, lanjutnya, Stephanie mengatakan dirinya menggunakan narkoba sejak 2018. Dia sudah dua kali menjalani rehabilitasi narkoba. Pertama di Sentra Insyaf Kementerian Sosial RI selama 5 bulan dan melarikan diri. “Kedua pada 2022 di panti rehab narkoba Bukit Doa selama sembilan bulan dan melarikan diri juga,” tambahnya.

Pada assesment itu Stephanie mengaku masih menggunakan narkoba jenis sabu tiga hari sebelumnya, tidak pernah mengenal ibu kandungnya, dan telah putus hubungan dengan ayah kandungnya sejak 2020. “Sejak itu dia hidup di jalanan dan bekerja sebagai tukang parkir.”

Selanjutnya Dinsos Kota Medan memberikan layanan pemenuhan kebutuhan dasar di rumah singgah selama beberapa hari lalu pada 12 September 2023 merujuk Stephanie untuk mendapat layanan rehabilitasi narkoba di Sentra Insyaf Kementerian Sosial RI.

Dia melanjutkan, 6 juli 2024 Dinsos Medan menerima laporan Stephanie tidur di jalan tanpa busana. “Kita jemput dan membawa Stephanie ke rumah singgah,” sebutnya.

Dalam assesment diketahui Stephanie menjalani rehabilitasi narkoba di Sentra Insyaf selama enam bulan. Saat direhabilitasi dilakukan tes kehamilan dan ternyata stephanie positif hamil.

Khoiruddin menyebutkan, Maret 2024 dia menyelesaikan rehabilitasi narkoba dari Sentra Insyaf lalu dirujuk oleh pihak Sentra ke Panti/Gereja Korea Tanjong Anom (terminasi), dalam keadaan hamil 7 (tujuh) bulan. Pada April 2024, ungkap Khoiruddin, Stephanie mengaku keluar dari Panti/Gereja Korea Tanjung Anom dan melahirkan di RS Boloni Jalan Mongonsidi Medan pada 12 Mei 2024.

“Persalinannya dibiayai oleh orang Pekanbaru yang kemudian mengambil anaknya. Stephanie mengaku menerima ponsel dan menjualnya untuk biaya tempat tinggal di Jalan Jamin Ginting dan untuk memenuhi kebutuhan hidup dia menjadi pekerja seks komersial,” paparnya.

Pada 17 Juli 2024, lanjut Khoiruddin, Stephanie pergi melarikan diri dari rumah singgah Dinsos Medan dan ditemukan kembali pada 26 Oktober 2024. Pihaknya berupaya memberikan layanan rehabilitasi sosial lalu berkoordinasi ke Sentra Insyaf Kementerian Sosial dan Dinsos Sumut. Selanjutnya, Stephanie dirujuk ke UPT Panti Sosial Gelandangan dan Pengemis Dinsos Sumut pada
28 Oktober 2024. Disana disarankan agar Stephanie dirujuk ke UPT Panti Wanita Tuna Susila Parawarsa Dinas Sosial Sumut , Sebelum dirujuk ke UPT Panti Sosial Wanita Tuna Susila dan Tuna Laras Dinsos Sumut, Stephanie kembali melarikan diri dan ditemukan kembali di Medan pada 10 November 2024. Kemudian, keesokan harinya Stephanie dirujuk ke UPT Panti Sosial Wanita Tuna Susila dan Tuna Laras Dinsos Sumut.

“Yang jelas, Dinas Sosial Medan sudah berupaya maksimal dalam memberikan layanan sosial bagi Stephanie, agar tidak hidup dijalanan dan meresahkan masyarakat” tandasnya

You Might Also Like

Mantaf !!! Klinik Pratama Rutan Kelas I Medan Bekali CPNS Tenaga Kesehatan, Kanwil Ditjenpas Sumut

Kakek Ini Malah Gantung Diri di Madrasah, Ini Dugaan Sebabnya !!!

Pencuri Bersenpi Sekarat Dihajar Massa, Disini TKPnya !!!

Jual Sabu, IRT di Tebingtinggi Diamankan Polisi

Geng Motor F2F Ditangkap saat Konvoi di Sunggal

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.

By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Editor March 12, 2025 March 12, 2025
Share This Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Share
Previous Article Rico Waas Sidak Mal Pelayanan Publik, Baru 5 Menit Pelayanan Online KTP Dibuka, Langsung Habis
Next Article Rico Waas Dukung BBMKG Sebar Informasi Cuaca Melalui Videotron Pemko Medan
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest News

Wagub Sumut Bersama Panglima TNI Panen Raya Padi di Deliserdang
Medan
45 Dekranas di Balikpapan,Stan Sumut Pamerkan Tas, Songket, Baju Motif Khas Daerah
Medan
Mantaf !!! Klinik Pratama Rutan Kelas I Medan Bekali CPNS Tenaga Kesehatan, Kanwil Ditjenpas Sumut
HOME KRIMINAL Medan
Kakek Ini Malah Gantung Diri di Madrasah, Ini Dugaan Sebabnya !!!
HOME KRIMINAL
- Advertisement -
July 2025
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    
DNABeritaDNABerita
© 2023 DNA BERITA. All Rights Reserved.
  • About
  • Contact
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Cleantalk Pixel
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?