Jakarta,-Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan ketersediaan pangan nasional cukup menjelang Natal dan Tahun Baru. Momentum ini bertepatan dengan libur nasional dan liburan sekolah.
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono, menyebut stok pangan secara neraca masih tersedia. Kondisi tersebut terlihat setelah agregasi data pasokan nasional.
“Secara nasional ketersediaan pangan kita secara neraca setelah agregat sepertinya cukup, tersedia. Namun memang ada penakanan-penakanan tertentu,” ucapnya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 di Jakarta, Senin (22/12/2025).
Namun, terdapat tekanan pada sejumlah komoditas pangan tertentu. Tekanan terutama terjadi pada komoditas hortikultura.
Bawang merah dan cabai menjadi komoditas yang perlu mendapat perhatian. Khusus cabai, musim hujan memengaruhi pasokan dari sisi produksi.
Pada musim hujan, petani tidak selalu melakukan pemetikan cabai. Kondisi ini dapat mengganggu pasokan ke pasar dan masyarakat.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan potensi peningkatan tekanan inflasi pada Desember 2025. Tren historis menunjukkan inflasi cenderung meningkat menjelang Natal dan Tahun Baru.
Direktur Statistik Harga BPS, Windhiarso Ponco Adi Putranto, menyebut pola inflasi biasanya naik tiga bulan terakhir. Peningkatan permintaan masyarakat menjadi faktor pendorong utama.
“Memasuki bulan Desember 2025 dalam 3 bulan terakhir, biasanya tren perkembangan harga atau inflasi cenderung terus meningkat. Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan di masyarakat dalam momen Natal dan Tahun Baru,” ucapnya di kesempatan yang sama.
Namun, kondisi berbeda terjadi pada November 2025. Inflasi justru melambat dibandingkan Oktober 2025.
Perlambatan tersebut didorong turunnya harga beberapa komoditas utama. Di antaranya daging ayam ras, cabai merah, dan telur ayam ras.
Meski demikian, Desember secara historis hampir selalu diwarnai tekanan inflasi. Momentum hari besar keagamaan nasional menjadi pemicunya.
Dalam empat tahun terakhir, kelompok makanan, minuman, dan tembakau konsisten menjadi penyumbang inflasi terbesar. Kelompok transportasi berada pada posisi berikutnya.
Pada Desember 2024, inflasi bulanan tercatat sebesar 0,44 persen. Andil terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Inflasi tertinggi dalam empat tahun terakhir terjadi pada Desember 2021. Angkanya mencapai 1,61 persen dengan andil 0,41 persen.
Komoditas yang kerap mengalami inflasi Desember berasal dari hortikultura. Antara lain cabai rawit, cabai merah, serta komoditas peternakan.
Telur ayam ras, daging ayam ras, beras, dan tomat juga sering mengalami kenaikan harga. Kondisi November 2025 menjadi sinyal kewaspadaan menghadapi Desember.
BPS menilai tekanan inflasi akhir 2025 perlu terus diantisipasi. Fokus kewaspadaan pada cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras, dan minyak goreng.

