Jakarta,-BMKG memprediksi cuaca panas terik dirasakan masyarakat di sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi terjadi hingga akhir Oktober 2024. Hal ini karena pengaruh pergantian musim dari kemarau ke musim penghujan.
Hal ini ditegaskan Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani. “Penyebabnya (suhu panas terik) yaitu tanda peralihan musim, itu adalah ciri khasnya,” kata Andri, Senin (7/10/2024).
Panas terik, sebut Andri, umumnya dirasakan masyarakat pada pagi hingga siang hari. Sementara saat sore menjelang malam, Andri menyebut, tetap ada potensi turun hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
“Suhu panas ini masih tergolong kategori normal. Dengan suhu maksimumnya berada di kisaran 34 sampai 35 derajat Celsius,” ucapnya.
Diketahui fenomena panas terik dirasakan di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di Jakarta. Panas terik ini utamanya dirasakan di wilayah selatan Ekuator, seperti di pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
“Sementara untuk wilayah di utara Ekuator justru sudah mengalami hujan. Wilayah tersebut seperti di Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Maluku Utara hingga Papua,” kata Andri.
Berdasarkan prakiraan BMKG, wilayah Jakarta dan sekitarnya baru akan memasuki musim penghujan pada akhir Oktober hingga awal November 2024. Sementara puncak musim hujan diprediksi terjadi pada bulan Januari hingga Maret 2025.