Balikpapan,-Penyemaian garam di langit sekitar Ibu Kota Negara (IKN) terus dilakukan untuk kelancaran proyek di IKN. Hal itu disampaikan Kepala BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Masih banyak proyek yang harus diselesaikan tepat waktu di IKN. Sehingga BMKG memiliki tanggung jawab mendukung proyek ini melalui modifikasi cuaca agar tidak terjadi hujan di kawasan IKN,” kata Kepala BMKG SAMS Sepinggan Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto dalam keterangannya, Jumat (30/8/2024).
Lebih jauh Kukuh mengungkapkan garam yang disemai disesuaikan dengan arah angin. Misalnya jika ada gumpalan awan di atas laut Balikpapan, kemudian angin mengarah ke kawasan IKN.
“Maka pesawat segera terbang ke gumpalan awan tersebut. Ini untuk menyiramkan garam sehingga langsung terjadi hujan di atas laut,” ujarnya.
Jika awan tersebut tidak dilakukan rekayasa cuaca, maka dikhawatirkan awan akan terus bergerak ke IKN dan turun hujan di IKN. Sehingga pekerjaan proyek di IKN bisa terhambat akibat hujan, padahal proyek tersebut harus terus berjalan agar cepat selesai.
“Penyemaian zat NaCl (garam) dilakukan setiap hari dan telah berjalan sejak Juni lalu hingga saat ini. Yakni masuk dalam rangkaian operasi modifikasi cuaca (OMC) agar tidak hujan di IKN,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa penyemaian garam ini dilakukan kerja sama dengan pihak terkait. Baik pesawat yang diterbangkan dari bandara di APT Pranoto Samarinda maupun yang diterbangkan dari Bandara SAMS Sepinggan di Balikpapan.
“Penyebaran garam menggunakan pesawat dari Samarinda dilakukan kerja sama antara BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Smart Aviation. Sedangkan pesawat dari Balikpapan dilakukan kerja sama antara BMKG dan TNI AU,” katanya.