Medan,-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan nilai pasar murah Pemkot tahun ini parah. Pasalnya, pasar murah yang digelar pada bulan Ramadhan dalam rangka menyambut Idul Fitri 1445 H tidak dinikmati oleh masyarakat.
DPRD Medan nilai pasar murah Pemkot tahun ini parah itu disampaikan anggota Komisi III DPRD Kota Medan, Mulia Syahputra Nasution, dalam rapat dengar pendapat bersama Dina Koperasi, UMK dan Perindag Kota Medan, Selasa (23/4/2024).
Menurut Mulia, slogan Medan Berkah tidak berjalan, karena gelaran event pasar murah dinikmati oknum dan bukan rakyat. “Diskop UKM Perindag benar-benar lalai, padahal program ini paling bagus. Kepala OPD jangan hanya mengawasi atau menghadirkan kegiatan seremoni ibu-ibu PKK saja. Tapi program pasar murah tidak diawasi,” kata Mulia.
Sementara Ketua Komisi III, Afif Abdillah, mengaku heran melihat sembako yang dijual di pasar murah sangat cepat habis. “Pasar murah dibuka pukul 09.00 WIB, tapi pada pukul 09.15 WIB sudah tutup dan barang habis. Faktanya, kita melihat stok sembako, seperti beras masih ada,” kata Afif.
Saat di lakukan pemantauan, sebut Afif, ternyata barang tersebut sudah ada yang memiliki dan dibawa pulang. “Jadi, yang membeli itu bukan masyarakat, tapi oknum. Ini real temuan di lapangan. Harusnya kegiatan itu untuk masyarakat, karena sumber anggarannya dari APBD. Tetapi, justru masyarakat tidak merasakan pasar murah itu,” ucapnya.
Di sisi lain, Afif, mengaku kecewa dengan ketidakhadiran Kepala Dinas Koperasi UKM Perindag dalam RDP dan hanya mengutus staf. “Kita sangat kecewa, karena kita akan membahas pasar murah yang baru selesai digelar,” kata Afif.
Karena ketidakhadiran Kepala OPD, Komisi III kembali akan menjadwal ulang agenda RDP dengan menghadirkan Kadis terkait. Hadir saat itu anggota Komisi III, di antaranya Rizki Nugraha, Dhiyaul Hayati.