Jakarta,- Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara mengalami erupsi pada Jumat (14/6/ 2024) pukul 06:08 WIT. Tinggi kolom letusan teramati ± 1500 m di atas puncak (± 2825 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal terlihat ke arah barat laut. “Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 10 mm dan durasi 144 detik,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ibu Axl Roeroe dalam keterangan tertulisnya.
Dilaporkan, masih teramati titik api diam pada kubah lava di kawah bagian barat. Saat ini Gunung Ibu berada pada status Level IV (awas).
Masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 7 km. “Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata),” ujarnya.
Selain itu, seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. “Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah,” ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung. Atau dengan Pos Pengamatan Gunung Ibu di Gam Ici untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Ibu.
Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan adanya kemunculan kubah lava di bagian barat kawah Gunung Ibu. Gunung itu berlokasi di Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara.
Ketua Tim Gunung Api dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Heruningtyas Desi Purnamasari mengatakan itu kubah baru yang sebelumnya tidak ada di Gunung Ibu. “(Kubah lava itu) terbentuk dari erupsi-erupsi sebelumnya, bukan terjadi dalam sekejap,” kata Tyas.
Loved the wit in this article! For more on this, click here: DISCOVER MORE. Keen to hear everyone’s views!