Jakarta,-Pemerintah meminta masyarakat tidak mudah percaya terhadap ulah oknum yang menjanjikan bisa memberangkatkan haji dengan visa non-haji. Sebab, pengguna visa non-haji yang nekat berangkat dipastikan bakal terlantar di Arab tanpa bisa beribadah di Baitullah Ka’bah.
Jubir Kemenag, Anna Hasbie mengatakan, saat ini tawaran atau iming-iming visa non-haji mulai marak ditemukan di sosial medsos. Mereka mengaku bisa memberangkatkan jamah calon haji dengan menggunakan visa non-haji.
“Cukup banyak tawaran yang memberikan, semacam panduan visa non-haji. Padahal ini bisa menimbulkan masalah,” kata Anna, Senin (6/5/2024).
Ia menekankan, bahwa untuk tahun 2024 ini Pemerintah Arab Saudi akan lebih memperketat penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Suci Mekah. Karena itu, masyarakat yang berencana melaksanakan haji berpikir ulang bila tak mengantongi visa haji resmi.
“Karena banyak masyarakat yang menganggap remeh dan merasa pemerintah Arab baik-baik saja dengan visa non-haji. ‘Ah, bisa kok pakai visa non-haji berangkat’, ya, betul mereka bisa sampai di Arab, tapi tidak akan bisa masuk ke Makkah dan Madinah,” ujar Anna.
Ia memastikan, dokumen jemaah calon haji yang bisa melaksanakan ibadah haji hanya mereka yang mengantongi visa haji resmi. Yaitu, visa haji reguler yang diberangkatkan Kemenag dan visa haji khusus furodah atau undangan pemerintah Arab Saudi.
“Jadi visa yang diterima itu hanya dua visa haji itu, kami hanya menyampaikan kebijakan yang disampaikan Menteri Haji Arab Saudi sendiri. Bahwa selama musim haji mulai tanggal 23 Mei sampai awal Juli, yang diterima hanya visa haji itu,” katanya.
Sedangkan visa non-haji, baik visa umroh, visa ziarah, visa turis, maupun visa kerja dipastikan tidak bisa. Mereka nantinya tidak akan dibolehkan masuk wilayah Mekah dan Madinah.
“Jadi, mulai tanggal 23 Mei itu visa non-haji tidak bisa masuk, mereka akan dilempar keluar atau ditolak masuk. Nanti mereka harus menunggu lama di Jedah, bisa 1-2 bulan sampai musim haji berakhir,” ucap Anna.
“Artinya, betul mereka tetap bisa berangkat ke Arab Saudi. Tapi tidak bisa melakukan ibadah haji, masyarakat harus paham ini,” ucapnya.
Lebih jauh, Anna menegaskan, ada perbedaan yang jelas antara visa haji dengan visa ke Arab Saudi. “Ya, (visa non-haji) boleh misalnya mau ke Riyadh, Jedah, Toif bisa, tapi tidak akan bisa masuk Mekah,” katanya.
Karena itu, Anna meminta masyarakat untuk tidak tertipu dengan penawaran yang menjanjikan bisa pakai visa non-haji. “Tahun lalu banyak yang menjadi korban. Mereka terkatung-katung di Jedah karena tidak bisa masuk Mekah-Madinah,” ujar Anna.
Wonderful perspective! The points you made are very enlightening. For further information, visit: DISCOVER MORE. Excited to hear your views!
prijs van medicijnen met voorschrift in Brussel Vipharm Siracusa médicaments pas cher Belgique