Naypyidaw,- Otoritas Myanmar menahan 273 warga asing dari kompleks penipuan, di perbatasan dengan Thailand, Senin(17/2/2025). Penangkapan ini terjadi saat pejabat senior Tiongkok mengunjungi kawasan perbatasan, dalam upaya menindak operasi ilegal daring.
Melansir dari Bangkok Post, PBB melaporkan, ratusan ribu orang diperdagangkan geng kriminal, dan dipaksa bekerja di kompleks penipuan. Kompleks penipuan tersebut beroperasi di berbagai negara Asia Tenggara, termasuk di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar.
Meski lama beroperasi, pusat-pusat penipuan ini baru diperhatikan setelah aktor Tiongkok, Wang Xing diselamatkan dari penculikan di Thailand. Wang dilaporkan dijebak dengan janji pekerjaan, sebelum akhirnya ditahan di kompleks penipuan.
Sebagai tanggapan atas meningkatnya kasus ini, pejabat dari Tiongkok, Myanmar, dan Thailand mengadakan pertemuan di Myawaddy. Kota tersebut merupakan kota perbatasan Myanmar yang berdekatan dengan Thailand.
Asisten Menteri Keamanan Publik Tiongkok, Liu Zhongyi hadir, dan membahas strategi pencegahan penipuan telekomunikasi di tiga negara. Myawaddy sendiri menjadi lokasi penyelamatan Wang Xing dan pusat dari operasi kompleks penipuan.
Otoritas Myanmar menemukan 1.303 warga asing nonprosedural bekerja di kompleks penipuan di Myawaddy, sejak akhir Januari. Sebanyak 273 orang di antaranya ditahan pada hari Senin.
Otoritas Thailand mulai memutus pasokan listrik, bahan bakar, dan internet ke beberapa wilayah perbatasan. Langkah ini dilakukan sebagai upaya menindak kompleks penipuan yang beroperasi di daerah tersebut.
Sebanyak 260 penyintas dari kompleks penipuan di Myawaddy berhasil melarikan diri ke Thailand, pekan lalu. Sebagian besar dari mereka adalah korban perdagangan manusia dan telah tiba di Provinsi Tak, Thailand.
Gubernur Tak, Choocheap Pongchai mengonfirmasi kedatangan mereka dan menyatakan dua orang diserahkan kepada polisi untuk penyelidikan lebih lanjut. Kompleks penipuan di perbatasan Thailand-Myanmar kini menjadi perhatian utama di tingkat regional.
Kolaborasi antara Tiongkok, Myanmar, dan Thailand terus diperkuat untuk menekan perdagangan manusia dan kejahatan siber yang marak. Namun, Myanmar tetap menghadapi tantangan besar akibat konflik internal serta kejahatan lintas negara yang semakin kompleks.
