Marelan – Ditengah hiruk pikuk warga sibuk mengantri menunggu giliran pencairan dana bantuan sosial PKH di aula Marelan Hall pasar 4 Barat pada Kamis siang (25/04/2024), Nek Yanti tak mampu berjalan maupun berdiri mengantri untuk mendapatkan bansos Program Keluarga Harapan (PKH).
Nenek Yanti kelahiran tahun 1961 asal warga jalan Paluh Nibung Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan terpaksa berjalan ngengsot di lantai akibat tak lagi tahan berdiri untuk turut mengantri.
Berbekal membawa KTP asli atasnama dirinya dan undangan pencairan dana PKH sebesar Rp600 ribu perKK itulah Nek Yanti berupaya keras mendatangi lokasi pencairan dana bansos tersebut.
Berharap mendapatkan dana bantuan sebesar Rp600 ribu itu Nek Yanti dengan mengengsot mendatangi meja petugas pembagian dari arah samping.
Akantetapi harapan Nek Yanti untuk mendapatkan bansos itu menjadi kandas karena setelah data Nek Yanti di terima petugas kemudian petugas itu menanyakan kelengkapan Surat Kartu Rumah Tangga Nek Yanti.
Tapi surat KK Nek Yanti ternyata tak dibawa alias tinggal dirumah selanjutnya petugas menyarankan agar KK asli Nek Yanti kembali diambil kerumah apalagi surat undangan Nek Yanti atasnama suaminya.
Karena kecewa akhirnya nek Yanti dengan berjalan tertatih tatih itu pun berusaha kembali pulang kerumahnya meski dengan naik sepeda.Semoga perjuangan Nek Yanti tak sia sia guna mendapatkan dana bantuan bansos untuk memenuhi kebutuhan hidup di masa sisa umurnya tersebut, Aamiin.(Gs/Mdn).
Great article! I loved the humor you infused into the topic. For a deeper dive, check out this link: EXPLORE NOW. What do you think?
pharmacie vendant du médicaments ratiopharm Ciampino acheter des comprimés
de médicaments en ligne
Consultez un professionnel de la santé pour la médicaments en ligne
Betapharm Amriswil farmaci senza necessità di prescrizione medica a Venezia