Los Angeles,-Film “Superman” mencatat awal spektakuler dengan meraup USD125 juta (Rp2 triliun) pada pekan pemutaran perdananya di Amerika Utara. Seperti dilansir Variety, Selasa (15/7/2025), ini merupakan kenaikan dari estimasi awal sebesar USD122 juta (Rp1,9 triliun).
Namun, performa “Superman” di luar Amerika sedikit lebih lemah dengan perolehan USD95 juta (Rp1,5 triliun) dari 78 negara. Sehingga secara global, total pendapatan film tersebut pada pekan perdananya mencapai USD220 juta (Rp3,5 triliun).
Dalam film ini, David Corenswet berperan sebagai Superman yang tengah berjuang untuk mendapatkan kembali kepercayaan publik. Dia menghadapi rencana licik Lex Luthor (diperankan Nicholas Hoult) yang ingin menjatuhkannya.
Film ini mendapat respons positif dengan rating 82 persen di Rotten Tomatoes dan nilai A- dari CinemaScore. Pendekatan baru sutradara James Gunn dinilai berhasil menarik penonton dari kalangan muda.
Analis box office menyebut keberhasilan film ini bukan karena nama besar para bintangnya, tetapi kekuatan cerita dan penyutradaraan. Narasi tentang manusia biasa dengan kekuatan luar biasa untuk melawan kejahatan dianggap sebagai formula klasik yang tetap relevan.
Bandingkan misalnya dengan film “Superman” versi 1978 yang dipenuhi nama-nama besar di dunia layar lebar. Sebut saja Christhoper Reeve (berperan sebagai Superman), Marlon Brando, Gene Hackman, dan Jackie Cooper.
Namun, tantangan terbesar “Superman” versi 2025 adalah mempertahankan momentum selama musim panas. Film-film superhero umumnya kuat pada pekan pertama, tetapi sering anjlok pada minggu-minggu selanjutnya.
Teknologi Imax memberikan kontribusi signifikan terhadap kesuksesan “Superman”. Format layar lebar tersebut menyumbang USD19,1 juta (Rp310,8 miliar) dari pendapatan domestik dan USD30,4 juta (Rp494,8 miliar) secara global.

