Medan – Kalangan supir tangki PT.Elnusa Petrofin Fuel terminal BBM Medan group keluhkan kebijakan sepihak dan tidak transparan terhadap uang Ritase ( uang trip) supir mobil tangki selama ini.
Akibat kebijakan tersebut menyebabkan kerugian terhadap supir mobil tangki serta merasa kecewa atas sikap dan kebijakan yang dibuat oleh management PT.Elnusa Petrofin tersebut.
Dalam persoalan tersebut menurut keterangan dari supir mobil tangki yang bisa dipercaya dan tidak mau disebutkan namanya saat di konfirmasi oleh awak media belum lama ini mengaku, setiap kali pembayaran uang Ritase selama satu bulan langsung di transfer ke rekening bank supir sesuai jumlah jarak tempuh operasional supir tanpa ada memberikan keterangan bukti slip Ritase pertrip atau per hari kepada pihak supir tangki PT.Elnusa Petrofin
Yang telah pemotongan uang Ritase tanpa adanya sepengetahuan dari para supir Awak Mobil Tangki ( AMT ) dan setiap kami minta slip Ritase tersebut pihak managemen PT Elnusa Petrofin Medan malah marah-marah terhadap kami, ucap sumber.
Padahal hal ini sudah disampaikan dan dipertanyakan kepada HO PT Elnusa Petrofin Medan namun sampai sekarang belum ada mendapat tanggapan, keluhnya lagi.
Dalam hal ini diduga pihak managemen PT Elnusa Petrofin diduga telah melakukan kecurangan dan KKN secara berjemaah.
Untuk itu diminta kepada pimpinan pusat (internal audit) segera turun kelokasi untuk melakukan pemeriksaan terhadap permasalahan yang dilakukan oleh pihak managemen PT Elnusa Petrofin Medan kepada Supir untuk itu diharapkan harus ada ketegasan dari pimpinan pusat(Internal audit) untuk menindaklanjuti kasus ini agar dikemudian hari tidak terjadi lagi.
Di tempat terpisah HO PT Elnusa Petrofin Bapak R.Singgih Laksanakan ST saat dihubungi dan di konfirmasi wartawan terkait persoalan kasus uang Ritase yang tidak Transparan dan kebijakan sepihak oleh PT Elnusa Petrofin terhadap supir disangkal oleh HO R.Singgih Laksana ST dengan mengatakan, “Itu tidak benar pak”, ucapnya tanpa ada memberi keterangan yang lain serta klarifikasi dari HO sampai berita ini di tayangkan.
Pernyataan HO PT. Elnusa petrofin Medan sangat bertolak belakang saat dikonfirmasi awak media dengan mantan pekerjaan PT.Elnusa Petrofin yang pernah bertugas di wilayah timur saat dikonfirmasi awak media bahwa hal pemotongan uang Ritase itu pernah iya ketahui dari laporan supir (AMT) di tempat yang bersangkutan bertugas dimana pemotongan tersebut persupir itu bervariasi sehingga pada supir merasa resah terhadap pemotongan itu dan ini berakibat turunnya kinerja supir saat itu dan mereka minta tolong kepada saya agar pemotongan ini dilaporkan kepusat serta diberikan sanksi yang tegas kepada pelakunya.
( Gs/LBH).