Jakarta,- Dewan Energi Nasional (DEN) mengusulkan pengguna kompor listrik untuk kalangan menengah atas atau orang kaya. Usulan itu terkait pemerintah kembali menggalakkan penggunaan kompor listrik atau induksi.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto, Kamis (18/1/2024). Djoko beralasan masyarakat menengah ke atas memiliki daya beli lebih baik sehingga proses transisi terimplementasi lebih baik tanpa hambatan masalah keuangan.
“Menurut kami, transisi energi ini harusnya dimulai dari orang menengah ke atas. Orang yang sudah mampu menggunakan kompor listrik, yang sudah mampu membeli pertamax turbo,” kata Djoko Siswanto, Kamis (18/1/2024) malam WIB.
“Sekarang itu ada namanya bensin sawit, harganya per liter cuman Rp15 ribu per liter, RON 120 yang jauh lebih baik kualitasnya dari pertamax turbo yang harganya Rp15.350. Kompor induksi harusnya juga dimulai dari masyatrakat yang mampu.”
Selain itu, penggunaan kompor induksi yang harusnya juga dimulai dari masyarakat yang mampu. Djoko mengungkapkan, program kompor induksi (listrik) harusnya tidak diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu.
“Kompor induksi (listrik) itu dimulai jangan dari orang kurang mampu, justru dari orang kaya, menengah ke atas. Bensin juga begitu, karena masyarakat kurang mampu daya belinya masih rendah jadi ya nggak mulai-mulai transisi sampai sekarang, angkanya rendah terus,” kata Djoko melanjutkan.
Djoko menginformasikan program pembagian kompor induksi yang sempat dihentikan dikaji kembali untuk kembali dilaksanakan. “Kemarin sempat dikaji lagi, dimulai dari yang bisa kita laksanakan, mudah-mudahan kompor induksi bisa dimulai lagi,” ujar Djoko.
Pada 2020, program kompor listrik dibatalkan karena dinilai tidak efektif. Kala itu disasar untuk masyarakat miskin dengan pengguna listrik 450 dan 900 volt ampere, sementara kompor listrik membutuhkan listrik dengan daya besar diatas 900 va.
Dengan adanya kajian ulang yang dilakukan DEN, konfersi kompor listri akan terus digalakkan oleh pemerintah. Nantinya program ini akan dimulai dari masyarakat mampu, untuk mengurangi penggunaan gas alam.