Medan,-Wali Kota Medan, Bobby Nasution, sebut pertumbuhan ekonomi Kota Medan 2023 5,04%, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku menjadi Rp303,3 triliun dan inflasi terkendali sebesar 2,19%.
Bobby Nasution sebut pertumbuhan ekonomi Kota Medan 2023 5,04% itu dalam penjelasannya terhadap Laporan Pertanggungjawaban (LPj) pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Penjelasan itu disampaikan, Bobby Nasution, pada sidang paripurna DPRD Kota Medan, Senin (27/5/2024). Sidang paripurna di pimpin Wakil Ketua Ihwan Ritonga bersama Rajudin Sagala dan T. Bahrumsyah.
Hadir saat itu Wakil Wali Kota Aulia Rachman, Pj Sekda Topan Obaja Putra Ginting, Pimpinan OPD, para Camat serta segenap anggota DPRD Kota Medan.
Bobby menyampaikan, pengelolaan keuangan daerah selama tahun 2023 terlaksana lebih berkualitas, melalui prinsip akutansi, transparan dan akuntabel.
Bahkan, kata Bobby, LPj APBD TA 2023 telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sumatera Utara dan diberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Secara akumulatif, sebut Bobby, realisasi pendapatan daerah TA 2023 sebesar Rp5,8 triliun lebih terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp2,4 triliun lebih, pendapatan transfer sebesar Rp3,2 triliun lebih dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp98,8 miliar lebih.
Dari sisi belanja daerah, sambung Bobby, secara akumulatif terealisasi sebesar Rp6,2 triliun lebih terdiri dari belanja operasional sebesar Rp4,7 triliun lebih, belanja modal sebesar Rp1,4 triliun lebih serta pembiayaan netto tercatat sebesar Rp548,5 miliar.
“Pengelolaan keuangan daerah yang cukup efektif ini mampu menjadi stimulus perekonomian Kota Medan selama 2023. Hal ini di tandai dengan capaian kinerja makro ekonomi kota yang cukup positif, seperti pertumbuhan ekonomi sebesar 5,04%, PDRB (atas dasar harga berlaku) menjadi Rp303,3 triliun dan inflasi terkendali sebesar 2,19%,” jelas Bobby.
Bobby berharap, prestasi dan kualitas pelaksanaan APBD TA 2023 harus di jadikan motivasi dan semangat baru untuk terus memperbaiki kekurangan dan keterbatasan yang ada, sekaligus meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah lebih baik pada masa akan datang dengan berorientasi kepada kemajuan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarkat kota secara berkelanjutan.