Medan – Acara peresmian dan penyerahan pengelolaan bangunan Ekoriparian Istana Maimoon berlangsung hikmad dan penuh makna dengan menyantuni anak yatim sekaligus mengelar aksi tanam pohon di sekitar lokasi Ecoriparian.Rabu (21/11/2024).
Kegiatan penyerahan bangunan Ekoriparian turut dihadiri Ketum AMPHIBI ) Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia) Agus Salim Tanjung So.Si,
Rahmad selaku Ketua Pokja Ekoriparian KLH, Kontraktor proyek Ekoriparian Istana Maimoon Bapak Indra,
Tengku Musyafika Fauzira Ketua KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Ekoriparian Istana Maimoon, Ketua Yayasan Sultan Makmoen Al Rasyid Tengku Reizan Ivan Syah, Tengku Muhammad Fahri selaku tenaga ahli lingkungan hidup dan dosen Universitas Al Azhar Medan,
para pengurus AMPHIBI di sejumlah daerah diantaranya Ketua KTHn AMPHIBI Percut diketuai A.Sayuti, Ketua Amphibi Medan Labuhan H.Hidayat Samosir, maupun para pengurus AMPHIBI lainnya.
Acara serah terima pengelolaan bangunan Ekoriparian yang merupakan lokasi tempat wisata sekaligus pengelolaan IPAL tersebut ditandai dengan penanda tanganan berkas serah terima dari pihak pelaksana kegiatan bangunan kepada KSM.Istana Maimoon disaksikan pihak dari pejabat Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan pihak AMPHIBI.
Dalam sambutannya, Rahmad selaku Ketua Pokja Ekoriparian dari KLH menyampaikan,
Kita bersyukur bangunan proyek Ekoriparian yang di kawasan taman Istana Maimoon sudah selesai dilaksanakan, hari ini adalah moment yang bersejarah dimana Ekoriparian tak hanya bermanfaat sebagai IPAL namun dapat juga dimanfaat masyarakat sebagai sarana rekreasi wisata dan bermain.
Jadi lokasi ini sebagai tempat berkumpulnya masyarakat dan anak – anak sekaligus sebagai tempat belajar tentang lingkungan termasuk kebudayaan karena Istana Maimoon ini sebagai icon wisata kota Medan.
Selain itu akan terus melakukan pemantauan dimana kelanjutan pengelolaannya kedepan karena tidak menutup kemungkinan Ekoriparian – Ekoriparian yang lain kalau dikelola dengan baik maka kita akan tambahkan dengan bantuan lagi.
Jadi kami mengucapkan terimakasih pada pengelolaan program Ekoriparian ini pada pihak KSM Ekoriparian Istana Maimoon bekerjasama dengan Amphibi, serta pihak kontraktor dan masyarakat yang sudah bersama- sama membangun dan mengawasi sehingga jadi seperti ini semoga program Ekoriparian ini dapat berjangka panjang bermanfaat untuk generasi berikutnya.imbau Rahmad.
Sementara itu, Presiden Amphibi Agus Salim Tanjung So Si mengatakan, program Ekoriparian ini adalah sebagai bentuk sosialisasi kita terhadap masyarakat terkait tentang limbah domestik.
Dimana limbah domestik itu saluran dari pemukiman yang mana selama ini saluran itu langsung dibuang ke sungai.
Sebenarnya program sungai ini sudah kita buat di tahun 2018 – 2019 yang mana kita memulai fokus sungai Deli dari hulu ke hilir dan itu di support dari kementerian lingkungan hidup dan kehutanan melalui Direktorat jenderal pengendalian kerusakan pencemaran lingkungan atau Dirjen PPKL KLHK, dan juga kementerian PUPR yang mana disini ada Balai Wilayah Sungai Sumatera 2 ( BWS2), jadi kita sudah mengajukan terkait masalah untuk sosialisasi sungai Deli ini, yang mana sungai Deli ini sungai bersejarah dimasa kejayaan Kesultanan Deli.
Tepatnya kita berada di belakang bangunan Istana Maimoon ini kita minta pada kementerian saran saat itu ke Pak Dirjen beliau mengatakan taman Ekoriparian dan kita pun melihat lokasi.di belakang istana maimoon yang dulu punya istory juga yang mungkin pelayaran zaman dulu ada kapal perdagangannya dulu kita pun engak tahu.
Yang jelas cerita istana maimoon ini cerita yang cukup lama yang perlu kita ingat kembali.
Jadi, kita akan turut melestarikan daerah aliran sungai tepatnya dihalaman belakang Istana Maimoon.
Proyek Ekoriparian ini dibiayai oleh Kementerian Lingkungan hidup dan kehutanan melalui Direktur Pengendalian Pencemaran lingkungan sungai melalui Direktorat jenderal pengendalian kerusakan pencemaran lingkungan atau Dirjen PPKL KLHK.
Jadi program Ekoriparian ini sudah kita ajukan sejak tahun 2019 lalu dan terealisasi pada tahun 2024 ini.
” Sekarang ini kita mempunyai tanggungjawab dimana disini kita bentuk wadah namanya KSM.Amphibi Istana Maimoon, Taman Ekoriparian ini kedepannya supaya benar benar dipahami oleh masyarakat terkait masalah sosialisasi, terkait masalah pengelolaan limbah domestik karena disini ada IPAL nya juga yang dibuat oleh pihak KLHK, ada juga nanti disini dermaga yang dimohonkan kepada pihak BWS 2 untuk transfortasi air, jadi kita juga sudah siapkan yang nantinya dikelola oleh komunitas sungai.Tutup Ketum Amphibi mengakhiri.(Gs/Mdn).