Jakarta,- Kemajuan Pembangunan Ibu Kota Nusantara disuarakan melalui Festival Gerakan Bangun Nusantara di Antara Heritage Center, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Acara itu diprakarsai Komunitas Abdi Muda berkolaborasi dengan Kantor Staf Presiden dengan tema “ASN Muda di Ibu Kota Nusantara.”
Deputi Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN , Alimudin menyampaikan tanggapannya soal festival tersebut. Yakni tentang kesiapan perpindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara.
“Kesiapan IKN menghadapi perpindahan ASN itu sudah banyak perkembangan ya. Mulai dari aspek kesehatan, sudah ada RS Hermina, RS Abdi Waluyo, RS Mayapada dan rumah sakit internasional,” ujar Alimudin di Jakarta Sabtu (3/8/2024)
Dari aspek Pendidikan, katanya, sudah ada sekolah dan beberapa universitas yang bekerja sama dengan Otorita IKN. Mereka membuat peta jalan pendidikan, “ kata Alimudin lagi.
Peta pendidikan di IKN untuk mewujudkan pembangunan bangsa yang maksimal, sehingga sekolah di IKN harus menjadi contoh pendidikan yang berkualitas. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono berdiskusi dan memberikan motivasi kepada ASN muda yang hadir, serta memberikan informasi mengenai kesiapan IKN dihuni para ASN.
“Nusantara akan menjadi sebuah perpaduan dua kota, pertama kota yang berisi daerah pemerintahan pusat yang disebut KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan). Juga kota maju dengan karakteristik daerah Nusantara seperti edutown, ecotourism, renewable energy supply, food estate dan financial center,” ucap Agung.
Beliau memberikan pesan inspiratif kepada para ASN muda bahwa Nusantara yang dibangun adalah kota di untuk bekerja, hidup, dan bermain. “Konsep livable dan lovable harus terjalin erat di sini, kalian adalah generasi yang didatangi oleh sejarah yaitu pembangunan Nusantara, ” kata Agung lagi.
Wandy N. Tuturoong Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) bahwa kebijakan publik yang tepat dapat menyukseskan pembangunan di IKN. Otorita Ibu Kota Nusantara yang merangkul masyarakat dalam pembangunannya merupakan salah satu kebijakan publik yang tepat.
“Participatory government itu tujuannya untuk mendapatkan engagement dan perspektif yang beragam. Misalnya bekerja sama dengan masyarakat setempat, “ujar Wandy.
Dalam pembangunan di IKN yang dibutuhkan adalah pendekatan modern dalam kebijakan publik, tidak hanya bicara soal data tetapi juga bicara soal perspektif. “Mengubah tingkah laku itu sulit, jadi hal paling mudah yang bisa dilakukan ya mengubah perspektif dulu,” ucap Ramon Y. Tungka selaku aktor dan penggiat lingkungan.
“Perspektif apa? perspektif tentang pentingnya sadar jaga lingkungan, cara mengubahnya gimana? Sadar diri bahwa kita bagian dari masalah dan solusi dari masalah itu sendiri,”kata Ramon menambahkan.
Giat turut dihadiri Affin Bahtiar Inisiator AbdiMuda sekaligus perwakilan ASN, Haryo Ajie Technical Director DassaCorp, Andi Susanto Asisten Deputi Kepemimpinan Pemuda-Kemenpora. Juga Arizal Analis Kebijakan Utama-KemenPanRB, Gian Luigi Komisi.co, Andhyta Firsely Utami ThinkPolicy, Ratna Dasahasta Tenaga Ahli Utama KSP, dan Rully Firmansyah Aktor Gahar Pratomo.