Washington,- Dinas Rahasia Amerika Serikat atau Secret Service masih melakukan penyelidikan penyebab tidak terdeteksinya Thomas Matthew Crooks. Dia teridentifikasi sebagai pelaku penembakan dalam kampanye Donald Trump di Pennsylvania, pada Sabtu (13/7/2024).
Jurnalis Voice of America (VOA), Eva Mazreva mengatakan, Secret Service masih belum mengetahui kenapa Crooks sampai bisa berada dekat dengan Trump. Di mana jarak Crooks dengan Trump, katanya, hanya 148 yard dan membawa AK 47 tanpa terdeteksi.
“Mereka masih mencari di mana kecolongannya sampai Crooks bisa sedekat itu. Padahal, mereka biasanya memang sudah melakukan berbagai antisipasi kemungkinan hal seperti ini terjadi,” kata Eva dalam perbincangan dengan Pro 3 RRI, Minggu (14/7/2024).
Sebelumnya, FBI melakukan identifikasi terhadap pelaku penembakan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump. Pelaku yang diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, berusia 20 tahun dan berasal dari Bethel Park, Pennsylvania.
Eva juga mengatakan, setelah kejadian tersebut pengamanan di sejumlah fasilitas strategis juga diperketat. Pengamanan ketat itu, katanya, terlihat seperti di sekitar Gedung Putih, Gedung Konggres, dan lokasi lainnya.
Selain itu, warga AS juga bertanya-tanya kenapa perbedaan politik antara dua kubu, yakni Demokrat dan Republik, berujung pada kekerasan. Hal ini, sebut dia, sesuatu yang tidak diharapkan warga AS terjadi.
“Sementara Donald Trump setelah keluar dari rumah sakit telah memberikan penyataan kesiapannya menghadiri Konvensi Partai Republik (RNC) di Milwaukee. Konvensi untuk memeilih calon presiden Amerika Serikat dari partai tersbeut,” ujar Eva.